IBADAH AKHLAK DAN MUAMALAH
PUASA
Disusun oleh :
KELOMPOK 3
Afriani Dwi S (1601070006)
Aulia Ayu Nanda (1601070027)
Muhammad Rizal K (1601070008)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
Dengan menyebut nama Allah
SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Struktur Tumbuhan tentang organ
tumbuhan yakni organ Akar. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Yusmaniar Nur Aini, M. Pdi selaku dosen mata kuliah Ibadah Akhlak dan Muamalah yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
tenttang puasa. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun
Demikian yang dapat kami
sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
Purwokerto, 1 Oktober 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I..... PENDAHULUAN............................................................................... 1
A.
Latar Belakang.............................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C.
Tujuan............................................................................................ 1
BAB
II... PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A.
Hakikat Puasa ............................................................................... 2
B.
Mengapa Alloh Mewajibkan Puasa............................................... 5
C.
Tujuan dan Fungsi Puasa............................................................... 8
D.
Makna Spiritual Puasa................................................................... 8
E.
Puasa dan Pembentukan Insan Karakter ...................................... 9
BAB
III.. PENUTUP............................................................................................ 11
A.
Kesimpulan.................................................................................... 11
B.
Saran ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seperti yang kita
ketahui agama islam mempunyai lima rukun islam yang salah satunya ialah puasa,
yang mana puasa termasuk rukun Islam yang keempat. Karena puasa itu termasuk
rukun Islam jadi semua umat Islam wjib melaksanakannya namun pada kenyataannya
banyak umat Islam yang tidak melaksanakannya, karena apa? Itu semua karena
mereka tidak mengetahui manfaat dan hikmah puas. Bahkan umat muslim juga masih
banyak yang tidak mengetahui pengertian puasa, dan bagaimana menjalankan puasa
dengan baik dan benar.
Banyak orang-orang
yang melaksanakan puasa hanya sekedar melaksanakan, tanpa mengetahui syarat sah
puasa , tujuan dan fungsi puasa , makna spiritual puasa. Hasilnya pada saat
mereka berpuasa hanyalah mendapatkan rasa lapar saja. Sangatlah rugi bagi kita
jika sudah berpuasa tetapi tidak mendapatkan pahala
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan hakekat puasa
2.
Mengapa Alloh mewajibkan puasa
3.
Apa tujuan dan fungsi puasa
4.
Bagaimana makna spiritual puasa
5.
Bagaimana puasa dan pembentukan inrane
berkarakter.
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui hakekat puasa
2.
Untuk mengetahui mengapa Alloh mewajibkan
puasa
3.
Untuk mengetahui tujuan dan fungsi puasa
4.
Untuk mengetahui makna spiritual puasa
5.
Untuk mengetahui puasa dan pembentukan
insane berkarakter
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Puasa
Saum (puasa) secara bahasa artinya
menahan atau mencegah. Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari
makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari
terbit fajar hinggalah terbenam matahari,
dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Perintah puasa difirmankan oleh Allah pada Al-Quran surat
Al-Baqarah ayat 187.
Berpuasa
(saum) merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Terdapat puasa wajib dan puasa sunnah, namun tata
caranya tetap sama.
a.
Puasa
fardu
1)
Puasa
Ramadhan. Firman Alloh dalam QS.al-Baqarah: 183:
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai
orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa” (QS.al-Baqarah:183)
2)
Puasa
Qadla, mengganti puasa Ramadhan yang dotinggalkan. Firman Alloh dalam
QS.al-Baqarah: 184
أَيَّاماً مَّعْدُودَاتٍ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْراً فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ وَأَن تَصُومُواْخَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“(yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa dintara
kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wjib mengganti)
sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu ) pada hari-hari yang lain. Dan bagi
orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu member makan
seorng miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati menjalkan kebaikan,
maka itu lebih baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui.” (QS.al-Baqarah: 184).
3)
Puasa
nadzar yaitu puasa yang dikerjakan karena nadzar untuk mendekatkan diri kepada
Alloh SWT . Apabila puasa itu dinadzarkan maka wajiblah hukumnya .
4)
Puasa
kafarat, yaitu sebagai akibat pelanggaran-pelanggaran tertentu seperti:
·
Sumpah
palsu 3 hari
·
Melakukan
hubungan seks pada siang hari di bulan Ramadhan
·
Melakukan
dhihar(Mengharamkan isteri dan mempersamakan istri dengan ibu
sendiri)masing-masing 60 hari puasa terus-menerus.
5)
Puasa
fidyah, yaitu pengganti dari kewajiban membayar dam karena melanggar peraturan
ibadah haji yaitu pada 3 hari di kota suci dan 7 hari dinegeri sendiri sesuai
dengan Firman Alloh QS.al-Baqarah: 196
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِّن رَّأْسِهِفَفِدْيَةٌ مِّن صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنتُمْ فَمَن تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗتِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَن لَّمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Alloh.
Tetapi jika kamu terkepung (oelh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah
didapatkan, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat
penyembelihan nya. Jika ada diantara kamu yang sakit atau ada gangguan di
kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah, yaitu
berpuasa,bersedekah, atau berqurban. Apabila kamu dalam keadaan aman , maka
barang siapa mengerjkan umurah sebelum haji dia (wajib menyembelih)hadyu yang
didapatkan . Tetapi jika dia tidak mendapatkannya,maka dia (wajib) berpuasa
tiga (hari) setelah kamu kembali. Itu , bagi orang yang bukan penduduk
Masjidilharam. Bertakwalah kepada Alloh dan ketahuilah bahwa Alloh sangat keras
hukuman-Nya” (QS.al-Baqarah: 196)
b.
Puasa
sunnah
1)
Puasa
3hari pada tiap tanggal 13,14,dan 15 bulan qomariah.
2)
Puasa
Senin Kamis
3)
Puasa
Arafah (9 Dzulhijjah)
4)
Puasa
6 hari bulan syawal
5)
Puasa
Asyura (10 Muharram)
6)
Puasa
Nabi Dawud (melakukan puasa selang)
c.
Puasa
Haram
1)
Puasa
terus menerus
2)
Puasa
pada hari yang di haramkan yaitu, tasyri (11.12, dan 13 haji), hrai raya (1
syawal dan 10 haji) dan hari siqah (30 sya’ban)
3)
Puasa
wanita yang sedang haid atau nifas
4)
Puasa
sunah seorang istri yang tanpa izin suaminya ketika suami ada bersama istrinya
d.
Puasa
Makruh
1)
Puasa
Sunah dengan susah payah (sakit, perjalanan, dan lain – lain)
2)
Puasa
sunah pada hari jum’at saja atau sabtu saja (kecuali kalau jum’at atau sabtu
itu bertepatan dengan hari yang di sunahkan puasa)
Pelaksanaan ibadah puasa merupakan kewajiban yang di
perintahkan Allah. Seperti firman Allah SWT :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ
“Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Alasan dan keutamaan mengapa wajib
berpuasa:
1.
Karena Puasa Adalah Perintah Agama
Seseorang tidaklah layak beragama islam sampai ia menyerahkan
diri dan menerima sepenuhnya agama islam, karena arti dari islam sendiri itu
adalah “ menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah “. Sehingga segala bentuk perintah
agama wajib diterima dan dilaksanakan termasuk diantaranya adalah puasa.
2.
Karena
Puasa Adalah Rukun Islam
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu umar radhiallahu
anhuma Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda
:
( Islam
dibangun diatas lima ( pondasi ) : Syahadat laa ilaaha illallah wa anna
Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan ibadah
haji ( bagi yang mampu ), dan berpuasa di bulan Ramadhan ) diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
3.
Karena
Dengan Puasa Kita Bisa Bertakwa
Allah sendirilah yang memberikan
jawaban ini kepada kita. Allah ta’ala berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا
كُتِبَ عَلَى
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“ wahai
orang – orang yang beriman telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana
telah diwajibkan atas umat – umat sebelum kalian agar kalian
bertakwa “ ( Al Baqarah : 183 )
Dengan berpuasa terwujudlah hakekat
takwa. Bagaimana tidak, sedangkan orang yang berpuasa menjauhi segala hal yang
dapat membatalkan puasanya karena taat kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya,
dengan ini terwujudlah takwa. Karena ia menaati perintah Allah berupa puasa,
dan menjauhi larangan Nya yang berupa pembatal – pembatal puasa
4.
Agar
Terhapus Dosa Dan Mendapat Banyak Pahala
Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam bersabda :
“ barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan
penuh iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah
lalu “ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )
Tidak hanya
dihapusnya dosa, pahala yang tak terhingga pun didapat juga, sebagaimana dalam
hadits qudsi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
“Allah ta’ala
berfirman “ setiap amalan anak Adam adalah untuk dirinya sendiri, dan setiap
kebaikan akan dilipat gandakan sepuluh kali lipat kecuali puasa, karena puasa itu adalah untuk-Ku
dan Aku sendirilah yang akan membalasnya, ia meninggalkan syahwat, makanan, dan
minumnya hanya karena untuk-Ku. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan :
bahagia ketika ia berbuka, dan bahagia ketika ia bertemu dengan Rabb-nya, dan
sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari bau misk “ ( diriwayatkan
oleh Bukhari dan Muslim))”
5.
Agar Mudah Masuk Surga Dan Terhidar Dari Neraka
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
“
sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu yang disebut sebagai Ar
Rayyan, yang hanya dimasuki oleh orang – orang berpuasa dan tidak ada satupun
yang masuk kecuali mereka. Tatkala ada yang menyeru “ manakah orang – orang
yang berpuasa ? “ maka merekapun memasuki pintu tersebut dan tak ada yang masuk
dari pintu tersebut selain mereka. Hingga apabila mereka telah memasukinya
pintu tersebut akan ditutup dan tak ada lagi yang akan memasukinya “ (
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim )
Tidak
hanya itu, orang yang gemar berpuasa akan terhindar dari adzab neraka. Dalam
hadits lain Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
“
barangsiapa yang berpuasa satu hari fi sabilillah, maka Allah akan menjauhkan
wajahnya dari neraka sejauh 70 tahun ( perjalanan ) “ ( diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim )
6.
Karena
Begitu Banyaknya Keutamaan Di Bulan Ramadhan
Allah ta'ala berfiman :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ
الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ
شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ
فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ
بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا
هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan ) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda ( antara yang hak
dan yang bathil ) “ ( Al Baqarah : 185 )
Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
“apabila telah masuk bulan Ramadhan, maka
dibukalah pintu – pintu rahmat, sedangkan pintu – pintu neraka jahannam ditutup,
dan setanpun dibelenggu “ (diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan ini adalah lafadz Muslim) )
C. Tujuan dan Fungsi Puasa
1.
Tujuan Puasa :
Tujuan
puasa secara tegas dijelaskan dalam Alqur’an surah Al-Baqarah :183 adalah untuk
membentuk pribadi muslim yang bertaqwa kepada Alloh. Yakni menjalankan semua
perintah Alloh dan menjauhi semua yang dilarang Alloh.
“Sesungguhnya
seluruh amal anak adam itu untuk diri mereka sendiri kecuali puasa. Puasa itu
untuk –Ku dan akulah yang akan membalasnya”(Hadis Qudsi)
2.
Ahli tafsir terkemuka , Muhammad Ali Asabuni
mengatakan ibadah puasa memiliki tujuan yang sangat besar.
a.
Puasa menjadi sarana pendidikan bagi
manusia agar tetap bertaqwa kepada Alloh SWT
b.
Puasa merupakan media pendidikan bagi jiwa
untuk tetap bersabar dan tahan dari segala penderitaan dalam menempuh dan
melaksanakan perintah Alloh SWT
c.
Puasa menjadi sarana untuk menumbuhkan
rasa kasih sayang dan persaudaraan terhadap orang lain, sehingga tumbuh rasa
empati untuk menolong sesama yang membutuhkan.
d.
Melatih untuk berbuat baik kepada orang
lain.
e.
Melatih untuk bersabar
f.
Melatih mengendaliakan hawa nafsu
g.
Bermanfaat untuk kesehatan
D. Makna Spiritual Puasa
Salah
satu ajaran yang potensial untuk mengembalikan kesadaran spiritual manusia
adalah ibadah puasa.Puasa adalah ajaran Tuhan yang sangat universal. Bagi kaum
awam puasa adalah sebuah upacara ritual keagamaan yang hanya menekankan pada
keabsahan secara lahiriyah yaitu tidak makan, minum,dan berhungan seksual.Akan
tetapi bagi kaum spiritualis, maka dimensi puasa sangatlah luas.Ia mencakup
semua hal yang terkait didalam kehidupannya.
Sesungguhnya
agama memberikan pedoman agar seseorang dapat mengarungi kehidupan bersearah
kepada kebaikan , maka di antara yang diajarkannya adalah dengan menahan hawa
nafsunya. Sesorang harus mengrahkan kehidupan dengan mengembangkan nafsu
mutmainnahnya atau nafsu yang membawa kepada kedamaian, ketenangan,kesabaran
dan hal-hal baik lainnya.Seirama dengan hal itu maka nafsu amarah yang terwujud
di dalam keangkaramurkaan,merasa paling berkuasa,merasa paling hebat dan segala
nafsu yang terkait dengan keburukan harus dipangkas sesuai dengan kapasitas
dirinya. Nafsu amarah ini yang di dalam banyak hal dapat membawa kepada
perilaku buruk atau jahat. Nafsu amarah akan membawa kepada kerusakan diri,
lingkungan, masyarakat dan juga bngsa.Jika makin banyak orang yang memiliki nafsu
amarah, maka akan terjadi partentangan, rivalitas dan bahkan konflik. Kerusakan
sebagai akibat perang sebenarnya dipicu oleh perilaku yang diarahkan oleh nafsu
amarah in ini.Demikian pula nafsu lawwamah atau nafsu yang lebih mengedepankan
kepada pemenuhan kebutuhan fisikal atau biologis.
Melalui
puasa yang mengajarkan spiritual, maka manusia diajarkan agar menjadi manusia
yang baik yaitu mengedepankan nafsu muthmainnah atau nafsu nafsu yang membawa
kepada kedamaian, ketenangan, kesabaran dan hal-hal baik lainnya sesuai dengan
futrah manusia yang sebenarnya juga menginginkan kebaikan.
E. Puasa dan Pembentukan Insan Karakter
Puasa dapat membuat manusia menjadi:
1.
Mampu MemanajemenDiri
Anjuran untuk berbuka di awal waktu
dan sahur di akhir waktu merupakan pembelajaran disiplin waktu. Seakan mulai
dari bangun tidur sampai tidur lagi aktivitas sudah tercatat dalam fikiran
setiap pribadi yang berpuasa, kegiatan apa saja yang akan dilakukan tiap jamnya
sudah tertanam. Termasuk di dalamnya adalah juga mengendalikan diri (emosi)
serta mengatur (menseting) otak untuk melakukan hal-hal yang dianjurkan pada
bulan puasa. Sehingga bisa menciptakan etos kerja tinggi karena semua waktu,
tenaga, dan fikiran sudah direncanakan sejak awal agar tercapainya prinsip
efektif dan efisien.
2.
Berbuat Jujur
Ibadah puasa merupakan ibadah
individu yang hanya pelaku dan Allah-lah yang tahu apakah ia benar-benar puasa
atau tidak. Jadi puasa adalah pendidikan bagi manusia untuk berbuat jujur
(tidak munafiq) pada diri sendiri, orang lain, dan jujur pada Tuhannya
3.
Bertaqwa
Taqwa merupakan salah satu hasil yang
diharapkan dari orang yang berpuasa, taqwa dapat diartikan takut pada Allah,
karena Allah adalah dari segala sesuatu yang hanya wajib ditakuti sehingga
dengan takut itu manusia akan taat pada Allah. Salah satu ciri orang bertaqwa
adalah menepati janji, sabar, bersyukur,
dan berperilaku adil.
4.
Gaya Hidup Sederhana
Hidup sederhana bukan berarti tidak
boleh menjadi orang kaya. Dengan hidup sederhana manusia tidak akan terjebak
pada pola hidup materialistik, konsomerisme, dan cinta dunia secara berlebih
5.
Tahan Uji (Cobaan)
Salah satu cobaan bagi orang yang
mengerjakan ibadah puasa adalah ketika ada orang lain yang meprovokasi,
menyinggung perasaan, dan ada godaan-godaan lain yang tidak sengaja untuk
menggoda orang berpuasa, misalnya ada acara iklan makanan dan minumanan, serta
ketika kita melihat orang yang makan atau minum di tempat umum.
6.
Meneguhkan dalam Bersikap
Tegas dalam mengambil keputusan
(konsisten, tidak plin-plan), siap menghadapi resiko, serta berkomitmen
menjalani keputusan yang telah menjadi pilihan, yaitu memilih untuk tidak makan
dan minum sehingga resiko yang harus dihadapi adalah rasa lapar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Saum (puasa) secara bahasa artinya menahan atau mencegah.
Menurut syariat agama Islam artinya menahan diri dari makan dan minum serta
segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hinggalah
terbenam matahari, dengan
syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.Macam-macam puasa
yaitu puasa fardhu,puasa sunnah,puasaharam,puasa makruh.
Mengapa Alloh Mewajibkan Puasa yaitu karena puasa adalah perintah Agama,
karena puasa rukun islam, karena puasa kita bertakwa, karena puasa terhapus
dosa dan banyak pahala.Tujuan puasa untuk menjadikan diri kita selalu bertaqwa
kepada alloh , puasa memiliki fungsi
yaitu puasa sebagai sarana pendidikan untuk manusia agar tetap bertaqwa,
melatih untuk bersabar dan mengendalikan hawa nafsu. Melalui
puasa yang mengajarkan spiritual, maka manusia diajarkan agar menjadi manusia
yang baik yaitu mengedepankan nafsu muthmainnah atau nafsu nafsu yang membawa
kepada kedamaian, ketenangan, kesabaran dan hal-hal baik lainnya sesuai dengan
futrah manusia yang sebenarnya juga menginginkan kebaikan. Puasa dan
pembentukan insa berkarakter dapat membuat manusia menjadi : bertaqwa, jujur, nenahan
diri, gaya hidup sederhana dll.
B.
Saran
Muslim yang taat
dengan perintah Alloh SWT tidak akan pernah meninggalkan puasa karena factor
malas.Berlomba-lombalah dalam kebaikan niscaya Alloh SWT akan membalasnya
dengan apa yang kita perbuat
DAFTAR
PUSTAKA
Alkaf, Idrus.2004.Ihtisar Hadits.CV Karya Utama : Surabaya
Azra.Azyumardi.2002.Pendidikan Agama Islam.Departemen Agama
RI : Jakarta HPT Muhammadiyah
Syihab.2001.Tuntunan Puasa Praktis.Bumi Aksara :
Jakarta
Syarafuddin,
dkk. 1995. Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Surakarta: LPPI UMS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar